SORONG– Menyimak perkembangan politik menjelang Pilkada serentak, senator DPD RI Sanusi Rahaningmas mengatakan. 5 pasangan bakal calon gubernur- bacalon wakil gubernur yang akan bertarung dalam Pilgub 2024 semua mempunyai rekam jejak, punya plus minus.
Dikatakan Sanusi Rahaningmas, dari 5 paslon Gubenur-Cawagub, ada 4 mantan kepala daerah dan saat ini ada yang masih menjabat tinggal menunggu mengundurkan diri, kemudian 1 orang petarung purnawirawan berpangkat jenderal .
“Yang namanya jenderal itu pasti punya strategi perang punya strategi taktis peran dan lain-lain baik itu menghadapi musuh maupun menghadapi rakyat. Secara pribadi hari ini saya bisa pastikan siapa akan menang,”ujar Sanusi kepada media ini.
Dikatakan, 5 pasang bakal calon gubernur-bacalon wakil gubernur semua punya potensi untuk menang Pilgub. “Kita lihat dari rekam jejak mereka. Siapa yang tidak kenal Elisa Kambu, bupati Asmat yang membangun perkantoran , membangun jalan , membangun perumahan di atas tanah rumput yang sangat luar biasa.
Kemudian Siapa yang tidak kenal Abdul Faris Umlati, yang punya sepak terjang rekam jejak dengan kabupaten Raja Am[ay yang penuh yang hampir 99% itu daerah kepulauan.
Kemudian Gabriel Asem, beliau dua periode membuat sebuah perubahan yang tadinya kampung kecil menjadi mewah menjadi megah dan menjadi 1 Kabupaten . Dan kemudian Bernard Sagrim pun demikian. Jadi semua punya rekam jejak yang baik begitu juga wakil-wakil seperti Petrus Kasihiuw yang membuat perubahan besar di Teluk Bintuni,”urai Sanusi Rahaningmas.
Punya rekam jejak baik dan buruk, menurutnya, tidak ada kepala daerah yang baik sekali. Jika ada kepala daerah yang mengaku berhasil karena daerahnya selalu mendapatkan WTP (wajar tanpa pengecualian), menurutnya, itu bukan jaminan.
Kepada pasangan kandidat yang akan maju dalam Pilgub, Sanusi berharap agar semua saling menjaga, menghargai, jangan kemudian karena punya ambisi untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur kemudian menyebarkan hal-hal yang menjelek-jelekkan kandidat lain. “Itu tidak boleh,”imbuh Sanusi Rahaningmas.
Lanjut dikatakan, Pilgub pertama yang akan digelar di Provinsi Papua Barat hendaknya betul-betul melahirkan seorang pemimpin yang bersih. Jangan sampai lanjut Sanusi Rahaningmas, karena sudah jor-jor mengeluarkan biaya yang begitu besar dalam Pilgub, kemudian setelah terpilih “kalap” untuk mengembalikan cost politik yang telah dikeluarkan.
“Ke depan harapan saya cuma singkat yakni masyarakat Papua Barat Daya harus cerdas dalam memilih pemimpin yang akan datang karena Papua Barat Daya adalah provinsi baru sehingga perlu diletakkan pondasi yang kuat,”tandasnya.
Agar tidak salah pilih, hendaknya dalam menyalurkan aspirasi kepada kandidat , maka perlu diketahui rekam jejaknya.
Sanusi Rahningmas menegaskan, hasil Pilgub November mendatang, jangan lagi ada masyarakat khususnya masyarakat Papua yang karena tidak ada biaya akhirnya tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
“Karena saya perhatikan beberapa kali saya temukan, orang sakit masih diminta urus sana sini, nggak boleh begitu ,”tandas Sanusi Rahaningmas.
Untuk suksesnya Pilkada serentak, dikatakan Sanusi Rahaningmas, pihak pengelenggara hendaknya bekerja secara profesional dan memiliki integritas yang tinggi. (ros)