15 ABK KM Aspac 3 Belum Ditemukan, Pencarian Libatkan 2 Kantor SAR

Upaya pencarian terhadap korban hilang masih dilakukan oleh Tim SAR. (Foto : Humas KPP)

SORONG– Hampir sepekan pasca kejadian tenggelamnya KM Aspac 3, sampai saat ini, 15 ABK yang hilang belum ditemukan.  Upaya pencarian masih terus dilakukan oleh Basarnas dan pihak terkait lainnya, namun   belum ada tanda-tanda korban yang hilang ditemukan.

Kepala KPP Sorong, Monce Brury . (rosmini)

 “Untuk hari ini  pencarian masih berlangsung,untuk SAR yang terlibat selain Basarnas,  ada unit siaga SAR Buru, kemudian kita tambah  1 armada yaitu KPLP Tual yang kebetulan  lagi kegiatan di Seram, sehingga dia bisa membantu untuk pencarian sampai ke pulau pisang  sampai ke Tual,”terang Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Sorong,  Monce Brury kepada media usai mengikuti rakor pengamanan menjelang natal dan tahun baru di Mapolres Sorong, Kamis (19/12).

Dalam upaya pencarian, lanjut  Monce Brury, operasi  tetap dilaksanakan sesuai prosedur.  Informasi telah disebarkan kepada setiap kapal yang melintas di wilayah perairan terjadinya lokasi tenggalamnya KM Aspac 3 ataupun diluar itu.  Jika menemukan ada tanda-tanda keberadaan korban hilang, Monce Brury  berharap untuk segera memberikan infromasi kepada KSOP, Basarnas atau kepada pihak Kepolisian atau Polairud.

 “Sehingga cepat kita bisa evakuasi atau ada update tambahan terkait dengan keberadaan 15 orang itu,”tandas Monce Brury.

Seperti diketahui, kapal ikan KM Aspac 3  tenggelam di perairan antara Pulau Seram  (Maluku Tengah) dan Misol (Kabupaten Raja Ampat) pada 14  Desember 2024 lalu. Kapal berangkat dari Sorong menuju Misol, Kabupaten Raja Ampat pada  10 Desember 2024 pukul 23.00 Wit.

Dalam perjalanan, diduga kapal tenggelam akibat dihantam ombak besar. Dalam kecelakaan tenggelamnya KM Aspac 3, 2 ABK yakni Feliks Sawori dan  Obeth Yensenem selamat, sementara nahkoda Ekman Kanighi dan 14 ABK lainnya masih dalam pencarian.

 “Titik tenggelamnya di laut seram. Saat tenggelam, ombak ya, badai. Tapi kepastiannya,  menunggu dua orang ABK yang selamat, kalu bisa  ke sorong memberikan keterangan karena mereka yang lebih tahu kronologis kejadiannya,”ujar Monce Brury.

  Dikatakan, dalam pencarian, Basarnas mengerahkan 2 personel dengan 2 armada laut yakni 1 di Sorong dan 1 armada di Seram. “Jadi pencarian ini sudah melibatkan  2 kantor SAR yakni Kantor SAR  Sorong dan Kantor SAR Ambon lewat  unit siaganya yang ada di Pulau  Buru,di Seram. Kenapa Seram?  Karena lokasi  yang paling dekat dengan lokasi kejadian adalah di daerah Pulau Seram. Karena dari Sorong itu kurang lebih sekitar  115  nautical mile  sedangkan di Pulau Buru kurang lebih 30 nautical mile. Jadi lebih dekat,”terang Monce lagi.

 Dikatakan Monce, yang menjadi kendala dalam upaya pencarian korban adalah faktor cuaca di lokasi,  dimana yaitiu angin kencang bisa  terjadi sewaktu-waktu. “Lokasi landai namun berjalan waktu tiba-tiba bisa berubah. Nah itu yang menyulitkan ,kemudian informasi, tidak adanya daerah  blackspot yang ada di  daerah tersebut. Jadi memang susah.    Komunikasi itu kita dapat setelah tim kembali ke pangkalan. Itu baru kita dapat informasi,”ujar Monce Brury.

 Untuk 2  ABK yang selamat, menurutnyta, masih dalam perawatan tim Kesehatan di Misol Kabupaten Raja Ampat. Kejadian tenggelamnya KM Aspac 3 dengan 15 korban masih dalam pencarian juga dilaporkan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan, Monce Brury kepada Kapolda Papua Barat Daya dalam rapat koordinasi lintas sektoral pengamanan Natal dan Tahun Baru di Mapolres Sorong, Kamis lalu (19/12). (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.