SORONG– Dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, S.Pd.I, MM, kegiatan pelatihan Sertifikasi Kompetensi Bagi Tenaga Kerja Hotel dan Restauran Orang Asli Papua (OAP) yang digelar Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga (Parbudpora) Provinsi Papua Barat Daya 23-25 Juli 2025 di Rylich Panorama Hotel Kampung Baru diikuti 30 peserta.

Dengan menghadirkan pemateri dari Lembaga Sertifikasi Profesi Perhotelan dan Restoran, pelatihan sertifikasi kompetensi bagi tenaga kerja Hotel dan Restauran OAP ini sangat penting diikuti karena sesuai Undang-Undang Pariwisata No 10 tahun 2009 menyebutkan bahwa semua pekerja pariwisata wajib hukumnya memiliki sertifikasi kompetensi.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Parbudpora Provinsi Papua Barat Daya, Ir Yudi Lamatenggo saat menyampaikan arahan pada acara pembukaan Pelatihan Sertifikasi Kompetensi Bagi Tenaga Kerja OAP Hotel Dan Restauran.
Begitu pentingnya pelatihan ini digelar karena ujung tombak dari sektor pariwisata adalah para pakerja di sektor pariwisata. Dikatakan oleh Yusdi Lamatenggo, bahwa dunia pariwisata itu tidak hanya berbicara soal alam yang indah,keunikan budaya, keunikan alamnya saja, tapi berbicara bagaimana pengalaman orang senang datang ke tempat wisata itu.
“Pengalaman senang itu bisa diperoleh dari nginap di hotel dengan standar pelayanan yang bagus, makan di resto juga dengan standar pelayanan yang bagus. Jadi kalau umpama.Raja Ampat atau Sorsel, Tambrauw misalnya punya indah pemandangannya tapi saat masuk ke hotel tamunya marah-marah, spreinya tidak pernah dicuci atau banyak noda-noda,”ujar Yusdi Lamatenggo.
Mengungkapkan pengalamannya sangat tidak nyaman saat berada di salah satu restoran hotel dimana yang digunakan adalah tisu toilet. Hal ini tentu akan sangat mengurangi rasa nyaman dimana Ia tidak lagi selera untuk makan karena tisu yang digunakan di restaurant itu adalah tisu toilet. Rasa tidak nyaman itulah yang membuat orang tidak akan datang lagi untuk menginap ke hotel tersebut.
“Mudah-mudahan melalui pelatihan sertifikasi kompetensi ini, teman-teman bisa belajar bagaimana standar pelayanan yang baik,”tandas Yusdi Lamatenggo.
Lebih lanjut, Kadis Parbudpora pun menjelaskan manfaat memiliki sertifikasi kompetensi yakni selain tenaga kerja OAP itu akan mendapatkan pengakuan dari orang lain bahwa tenaga kerja itu memang berkompeten dalam memberikan pelayanan kepada tamu-tamunya.
Selain itu dengan mengantongi sertifikasi kompetensi, juga akan ada peningkatan level kualitas. “Dia akan punya kemampuan lebih, motivasi untuk belajar itu pasti ada,”tandasnya. Dan yang paling penting lanjut Yusdi Lamatenggo bahwa secara umum akan menimbulkan kesan bahwa tingkat pelayanan dari pekerja hotel dan restaurant di Papua Barat Daya itu bagus semua.
Dengan menimbulkan kesan pelayanan yang baik itu nantinya akan jadi promosi gratis mengajak orang-orang di luar negeri untuk datang berkunjung menikmati pariwisata di Papua Barat Daya.
“Jadi kalau bicara hotel, sekarang bukan lagi karena bintang lima,bintang tujuh, tapi kalau pelayanan tidak bagus jangan harap orang mau masuk,”imbuh Yusdi Lamatenggo. Dengan sertfikasi kompetensi pastinya akan meningkatkan kenyamanan dan rasa aman dalam pelayanan.
Selain Sertifikasi Kompetensi Hotel dan Restauran yang saat ini digelar, juga ada Sertifikasi Kompetensi Pariwisata, Biro Perjalanan, Spa , Pemandu Wisata dan lainnya.
Karena pelatihan Sertifikasi Kompetensi ini bersumber dari dana Otsus sehingga peserta yang disasar pun untuk tenaga kerja OAP. “Tadi dikatakan oleh pak Wagub jika ada anggaran lain di luar dana Otsus, kita memanggil anak-anak kita yang lain untuk mengikuti sertfikasi kompetensi hotel dan restaurant.
Kadis Parbudpora yang ditanya berapa persen tenaga kerja bidang pariwisata yang telah mengantongi sertifikasi kompetensi, dikatakan masih sangat kurang. “Tenaga kerja kita sekarang hampir 2.000 orang, mungkin masih sekitar 10 persen. Jadi merupakan PR kita sama-sama kabupaten, provinsi untuk meningkatakan kompetensi tenaga kerja. Jadi baru kurang lebih 10 persen yang sudah uji kompetensi,”tandas Yusdi Lamatenggo,
Sementara itu, Ida Farida sebagai pemateri dari Lembaga Sertifikasi Perhotelan dan Restauran mengatakan, pelatihan ini sebenarnya lebih mengarah pada pengembangan karier, peningkatan kualitas SDM.
“Pelatihan ini lebih menjelaskan ke mereka (peserta) pentingnya bagaimana cara melayani. Seperti pada pelayanan makanan dan minuman, jika sudah berkompeten maka mereka tahu bagaimana cara melayani dengan hati,”terang Ida Farida.
Dikatakan, selain memiliki ketrampilan, yang penting untuk diasah adalah terkait attitude. “Jadi kita bawakan materi dari awal, seperti penampilan diri seperti apa, bagaimana tersenyum, karena senyum itu kelihatannya mudah tapi sebenarnya susah,”tandasnya.
Dalam pelatihan sertfikasi kompetensi, peserta akan lebih belajar tentang pengembangan karir kedepannya, bagaimana dia bisa mempromosikan Papua Barat Daya pada umum. “Kami juga memberikan materi tentang hotelier. Dimana hotel itu memiliki standar bagaimana cara melayani, cara menata meja,”terang Ida Farida. (min)