1.009  RT/RW di Kota Sorong Terima Insentif

Pj Walikota Sorong, Dr Bernhard Rondonuwu, S.Sos M.Si secara simbolis menyerahnkan insentif kepada perwakilan RT/RW. (rosmini)

SORONG– Sebanyak 1.009 RT/RW dari 41 kelurahan, 10 distrik di Kota Sorong menerima  insentif yang secara simbolis diserahkan oleh Pj Walikota Sorong. Dr Bernhard E. Rondonuwu, S.Sos M.Si, di Gedung Lambert Jitmau (LJ), Kamis  (12/12).

Pose bersama di penghujung acara penyerahan insentif kepada RT/RW di Kota Sorong. (rosmini)

 Penyerahan insentif  yang pertama kali diterima RT/RW ini dikoordinir oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kota Sorong  dan dihadiri seluruh ketua-ketu RT dan RW di Kota Sorong. Tampak  Gedung LJ langsung dipenuhi RT/RW. Begitu banyaknya RT RW yang hadir,kursi yang disiapkan tidak cukup hingga panitia harus menambah kursi.

Para RT/RW yang hadir untuk menerima insentif. (rosmini)

  Sebagaimana disampaikan oleh Pj Walikota Sorong Bernhard Rondonuwu, insentif yang diterima RT RW di penghujung tahun 2024 ini  sebesar  Rp 500.000/orang.

 Mendengar Pj Walikota menyebutkan Rp 500.000, para RT RW langsung menunjukkan muka  kecewa karena diluar ekspektasinya,  ada yang mengira pemberian insentif setahun sekali bagi   RT/RW ini berkisar Rp 1.000.000 atau Rp  1.500.000.

 Dalam sambutannya Pj Walikota Dr Bernhard  mengakui insentif Rp 500.000 yang diberikan Pemerintah Kota Sorong setahun sekali itu memang nilainya kecil dibanding tugas-tugas yang diemban oleh para RT/RW

Namun patut  disyukuri kata Pj Walikota, ditengah kondisi keuangan yang belum bagus, insentif RT RW ini bisa dimasukkan dalam Perubahan APBD sehingga bisa dibayarkan di Bulan Desember ini. Dikatakan oleh Bernhard Rondonuwu, insentif yang diberikan kepada RT/RW itu disesuaikan dengan fiskal Pemerintah Kota Sorong.

“Kekuatan fiskal kita itu tidak seperti dengan kabupaten/kota yang lain, masih boleh dibilang rendah paling atas atau sedang paling  bawah. Karena kita  banyak bergantung pada pemerintah pusat. Anggap kita tidak sampai 10 % PAD kita, jadi 90 % “pitis” kita ke negara,”ujar Pj Walikota.

Karena itu, Pemerintah Kota Sorong belum mampu menganggarkan insentif RT RW dalam jumlah yang besar. “Jadi saya mohon maaf,”ujar  Bernhard   Rondonuwu yang kemudian menyebutkan anggaran Pemkot senilai Rp 1,2 Triliun belum cukup untuk membiayai seluruh kebutuhan  pembangunan di Kota Sorong.

 Menilai begitu besarnya peran RT RW, Pj Walikota yang akan berakhir masa jabatannya Februari 2025 mendatang berharap kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat untuk mengusulkan kepada walikota terpilih agar insentif RT/RW dinaikkan.

“Dong bilang ini pelaris, pembuka to,baru buka jalan, begitu. Jadi bapak ibu sekalian, ini pelaris, pemanis katakan begitu.  Karena ini baru mulai, mohon maaf dia punya besaran kami hanya bisa seperti itu.  Tapi Ketika tahun depan, saya yakin dengan terpilihnya kepala daerah yang baru, dengan dukungan bapak dan ibu sekalian, saya yakin dan percaya, ini dia pu besaran, lebih besar lagi.  Yang penting ada dulu to,”ujar Pj Walikota yang disambut aplaus dari para RT /RW di Kota Sorong.

 Yang pasti dari pemberian insentif itu kata Pj Walikota, merupakan wujud  apreseasi Pemerintah Kota Sorong kepada para RT RW yang selama ini hadir sebagai perpanjangan tangan  pemerintah yang tampil  paling terdepan di tengah masyarakat.

 Dalam sambutannya, Pj Walikota Sorong berharap agar Dinas Pemberdayaan Kota Sorong menjadwalkan pertemuan rutin sebulan sekali dengan para RT/RW sehingga apa permasalahan yang dihadapi RT/RW bisa diketahui secara langsung .

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat (DPM) Kota Sorong,  Drs R Gultom, MM yang ditemui media usai kegiatan penyerahan insentif mengatakan, dengan hadirnya walikota baru nanti, pihaknya akan tetap mengupayakan agar ada kenaikan insentif RT/RW.

“Karena kita rasakan ya, peranan RT/RW itu sangat penting. Boleh dikatakan, mereka adalah pemerintah paling bawah yang tahu masyarakat. Jadi kedepan, mudah-mudahan kita akan berupaya dengan pemerintahan yang baru nanti kita akan lobi  mudah-mudahan bisa ditingkatkan,”ujar Kadis DPM R. Gultom.

Sementara itu, salah satu Ketua RT dalam bincang-bincangnya dengan media ini, mengatakan selama ini Pemkot belum prnah memberikan insentif bagi RT/RW.

 “ Ini yang pertama kali, mudah-mudahan dirapel ka,”harapnya yang awalnya mengira insentif yang akan diterima sebesar  Rp 1.000.000 atau Rp 1.500.000 tapi ternyata Pemkot baru mampu memberikan insentif Rp  500.000  bagi para RT/RW.

 Harapan agar insentif RT/RW dinaikkan disampaikan oleh  Feri Kambu, RT di Kelurahan Giwu Distrik  Klaurung. Ia  memuji Pj Walikota Sorong  Bernhard Rondonuwu yang  peduli dengan RT/RW dan minta agar di pemerintahan walikota-wakil walikota yang baru nanti  insentif RT/RW dinaikkan.

 “Saya RT dari tahun 2005. Baru dapat barang ini ni (maksudnya insentif-red),”ujar  Feri Kambu, RT di Kelurahan Giwu Distrik Klaurung. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.