MANOKWARI– Enam jenazah korban banjir bandang dan longsor di Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat yang ditemukan berhasil dievakuasi.

13 orang lainnya yang dilaporkan hilang saat banjir akan dilanjutkan pencarian besok harinya.
“Dalam operasi hari ini, tim berhasil menemukan dan mengevakuasi enam korban banjir bandang. Dari enam korban yang ditemukan, satu orang dikembalikan ke pihak keluarga dan lima korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat untuk proses identifikasi,” kata Kapolres Pegunungan Arfak Kompol Bernadus Okoka, kepada wartawan, Senin (19/5/2025).
Ia mengatakan, pencarian dilakukan pada Senin (19/5) pukul 08.00 WIT. Namun proses pencarian terpaksa dihentikan sementara karena cuaca buruk dan potensi longsor susulan yang dapat membahayakan tim.
“Penarikan seluruh personel ke posko induk. Setelah satu korban berhasil dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga. Dengan demikian, dari total 19 korban yang dilaporkan hilang, 6 sudah ditemuakan sementara 13 lainnnya akan dilanjutkan pencarian besok harinya,” kata Bernardus.
Ia mengatakan, sebanyak 66 personel gabungan melakukan pencarian. Tim tersebut terdiri dari Polres Pegunungan Arfak, Kodim 1218 Pegaf, Basarnas, BPBD Provinsi Papua Barat 10, dan BPPD Pegaf.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim gabungan yang telah bekerja keras di tengah keterbatasan fasilitas. Ia memastikan bahwa operasi pencarian hari kedua akan dilanjutkan besok pagi,” kata Bernardus.
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Papua Barat Kombes Iskandar, mengatakan rencana menerima evakuasi 5 korban dan tim DDisaster Victim Identification (DVI) telah disiagakan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat untuk melakukan proses identifikasi terhadap jenazah korban.
“Mengantisipasi kejadian korban hanyut di Kabupaten Pegunungan Arfak, dengan cepat kami membentuk tim DVI saat ini sudah membuat posko mortem untuk kamar jenazah dan posko antemortem digunakan untuk menggali data korban semasa hidupnya dikaitkan dengan keluarga korban terdekat , karena data yang dikirim kemungkinan dapat diidentifikasi secara visual,” ujarnya.
Ia mengatakan ada kemungkinan korban tidak bisa diidentifikasi secara visual, maka perlu disiapkan tim DVI untuk verifikasi identitas dan fungsi keskamtibmas.
“Kami berkordinasi dengan Karoops Polda Papua Barat dan lintas sektoral seperti Basarnas Provinsi PB dan stakeholder terkait. Kami telah menyiapkan tim DVI untuk melakukan identifikasi secara menyeluruh terhadap korban tanah longsor. Proses ini melibatkan pemeriksaan forensik, sidik jari, dan pencocokan data antemortem dari pihak keluarga korban,” katanya.
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Igantius Benny Ady Prabowo, mengatakan
Polda Papua Barat siap menerjunkan personil untuk misi kemanusiaan pencarian korban, evakuasi dan identifikasi.
“Polda Papua Barat menerjunkan 36 personil siap membackup proses evakuasi dan identifikasi korban pasca longsor tersebut.Proses identifikasi akan terus dilakukan seiring ditemukannya korban baru dalam operasi pencarian yang akan dilanjutkan esok hari,” ucapnya. (Cr-4)